Sensor IoT untuk Pengembangan Teknologi
Dalam event yang digelar di BOSCH Experiential & Innovation Center Surabaya, tim Teknik Elektro Universitas Widya Kartika masuk pada posisi the best 10 atas inovasi Early Warning System (EWS) untuk bencana gempa. Bapak Arief Budijanto, S.T., M.T. selaku Kaprodi Teknik Elektro dan juga anggota tim mengatakan bahwa Indonesia terletak di ring of fire dengan potensi gempa yang terjadi hampir setiap hari, dari gempa tremor hingga gempa yang berkekuatan besar. “Untuk itu kami mencoba membuat alat pendeteksi gempa. Bencana alam adalah kuasa Tuhan, namun meski sangat kecil, manusia dengan ilmu pengetahuan dapat memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Sama halnya dengan alat yang menjadi inovasi kami, selain dapat memprediksi dan memberikan peringatan dini potensi gempa, dapat pula memperkirakan wilayah mana saja yang akan terdampak atau wilayah berpotensi terjadinya gempa”, terangnya.
Alat inovasi ini akan merekam gejala-gejala alam yang terjadi, dan itu merupakan data penting yang dapat digunakan untuk mempelajari pola-pola potensi gempa. Data tersebut sangat berarti bagi lembaga pemerintah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diterangkannya, “Data yang direkam oleh alat inovasi kami juga dapat bermanfaat bagi lembaga swasta, contohnya perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan asuransi, sehingga mereka dapat mengetahui area-area yang berpotensi gempa dan melakukan perhitungan serta strategi dalam menjalankan bisnis mereka”.
Tim ini diketuai oleh bapak Yoga Alif Kurnia, S.T., M.T. yang juga merupakan dosen Teknik Elektro dan satu anggota tim juga ada dari mahasiswa yang akan diwisuda bulan Desember 2019 ini yakni Kevin Bintoro. “Kali ini kami harus bersyukur dengan posisi di 10 besar, namun kami tidak akan berhenti, dan rencana kedepannya adalah kami akan intens mendorong mahasiswa dalam penelitiannya bekerjasama dengan BOSCH, karena dapat memanfaatkan alat dan sensor bidang IoT yang ada di sana. Rencana penelitian yang sedang kami persiapkan untuk diusulkan adalah penggunaan sensor elektro dalam pembuatan “Baju Anti Dingin” dan “Brankas dengan Teknologi IoT”, imbuh pak Arief.
Penelitian yang dilakukan oleh prodi Teknik Elektro UWIKA menjadi menarik sekali dan peluang untuk dikembangkannya ilmu ini sangat besar, terlebih di era revolusi industri bahwa Teknik Elektro menjadi sangat penting.
(Jurnalis : Simson)
(Jurnalis foto : Anterson)